Semenjak kecil Gideon
bercita-cita sebagai pastor. Setelah dirinya lulus dari kampusnya, Gideon
diberi tugas yaitu mengisi gereja lokal jika memerlukan pengkotbah. Setiap
hari, Gideon selalu menunggu kesempatan itu. Kerinduannya untuk berkotbah di
depan jemaat sangatlah besar.
Suatu hari pastor
berhalangan hadir dan Gideon ditugaskan untuk berkotbah. Karena kerinduannya
yang sangat dalam untuk berkotbah, maka banyak sekali yang ingin dia katakana saat
berkotbah. Ketika berkotbah, Gideon sangat menikmati dan tenggelam dalam
kata-katanya sendiri. Waktu yang diberikan untuk berkotbah adalah setengah jam.
Namun, ketika ada kesempatan untuk melihat jam, Gideon kaget karena dia sudah
melebihi batas waktu yang diberikan. Dia berkotbah sudah selama satu jam penuh.
Kemudian Gideon
langsung mengakhiri kotbahnya, lalu meminta maaf dan duduk. Lalu ketika ibadah
sudah selesai, maka seorang wanita muda menghampirinya dan berkata, “ Bruder Gideon, anda tidak perlu meminta
maaf karena anda tidak berbicara terlalu lama, hanya kelihatannya saja lama”.
Tuhan memberikan kepada
manusia satu lidah dan dua telinga. Jelas
hal ini pun memiliki arti. Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang diharapkan
agar lebih banyak mendengar dibandingkan berbicara. Jelaslah hal ini
membutuhkan penguasaan diri. Penguasaan diri diperlukan sangat dibutuhkan dalam
bertindak. Setiap tindakan yang dilakukan tanpa penguasaan diri maka bisa
menghasilkan hasil yang buruk dan tentunya tidak sesuai dengan keinginan.
Namun, pada dasarnya
manusia memang sudah berdosa. Manusia lebih suka berbicara daripada mendengar.
Hal ini memang timbul karena adanya ego atau ambisi manusia untuk mendapatkan
sesuatu. Manusia cenderung selalu menginginkan posisi diatas daripada orang
lain. Pelajaran berharga dari Bruder Gideon adalah berusaha untuk menjadi
pendengar yang baik dan menahan mulut untuk berbicara pada saat waktu yang
tidak tepat. Untuk melatihnya bisa
dimulai dari tempat anda bekerja atau dalam keluarga. Mencoba untuk
mendengarkan teman kerja, pasangan atau anak adalah langkah kecil untuk melatih
dua telinga anda untuk mendengar. Menahan mulut untuk berbicara memang tidak
mudah, tapi anda harus berusaha untuk mencobanya. Mintalah kepada Tuhan untuk
memberikan kepada anda buah roh yaitu penguasaan diri. Selamat mencoba.
1
Samuel 2:3 : “ Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu “.